Minggu, 09 Oktober 2011

Nano Teknologi

Istilah "nanoteknologi" akhir-akhir ini begitu populer di masyarakat. Teknologi itu bahkan menjadi tren riset dunia, khususnya di negara-negara maju. Negara-negara di Eropa dan Amerika adalah pelopor dalam investasi riset di bidang teknologi tersebut, yang kemudian diikuti Australia, Kanada dan negara-negara Asia, seperti Jepang, Korea, Taiwan, RRC dan Singapura. Istilah nanoteknologi pertama kali dipopulerkan peneliti Jepang Norio Taniguchi pada tahun 1974 lalu. Nanoteknologi adalah teknologi yang mampu mengerjakan dengan ketepatan lebih kecil dari satu mikrometer (seperjuta meter). Pengertian yang terkandung dalam kata "nanoteknologi" yang berkembang saat ini lebih dari sekadar miniaturisasi dalam skala nanometer (sepermiliar meter). Nanoteknologi mendeskripsikan ilmu mengenai sistem serta peralatan berproporsi nanometer. Karena ukurannya yang teramat kecil, sehingga tren (kecenderungan) dalam nanoteknologi condong ke pengembangan sistem dari bawah ke atas (bukan atas ke bawah). Maksudnya para ilmuwan dan teknisi tidak menggunakan materi berukuran besar lalu memotongnya kecil-kecil, tapi menggunakan atom serta molekul sebagai materi blok pembuatan yang fundamental. Konsep self-assembly (sistem dan alat yang mengembangkan dirinya sendiri berdasarkan pada reaksi kimia maupun interaksi yang lain antar komponen berskala nano juga menjadi tren utama dalam nanoteknologi. Nanoteknologi berdampak di bidang ilmu pengetahuan dan kerekayasaan serta setiap sisi kehidupan manusia sebagaimana yang kita ketahui dalam dekade pertama abad ke-21 ini. Banyak yang percaya nanoteknologi mampu menyembuhkan sebagian besar penyakit medis pada manusia. Memang aplikasi sebagian besar inovasi di nanoteknologi saat ini hanya bersifat spekulatif dan teoritis, tapi sudah banyak juga yang menjadi aplikasi praktis. Tabung nano karbon, molekul karbon berbentuk pipa yang berstruktur unik serta punya sifat-sifat yang dimiliki arus listrik adalah salah satu contohnya. Tabung nano karbon sudah diaplikasikan pada layar beresolusi tinggi dan memperkuat materi-materi di bidang industri.
Kloning
Suatu nanoteknologi yang hingga saat ini masih menimbulkan kontroversi di masyarakat adalah kloning dan modifikasi genetika. Aplikasi bioteknologi dalam bidang genomic(genetika) pada awalnya ditujukan untuk memperoleh organisme yang identik demi kepentingan riset dan produksi, seperti tanaman pangan dan hewan riset. Modifikasi gen dilakukan dengan memanipulasi kode genetik tumbuhan dan hewan serta merekayasa sifat-sifat tertentu dari kedua makhluk hidup tersebut agar diperoleh organisme yang lebih baik. Analisis DNA dapat menimbulkan masalah privasi dan pemantauan yang berlebihan terhadap data DNA yang digunakan dalam penyelidikan kasus kriminal, penolakan klaim asuransi dan diskriminasi pegawai. Karena itu, perlu diatur kebijakan yang mengatur penggunaan data DNA dalam asuransi dan kepegawaian, . Kemajuan dalam mengetahui kemampuan kognitif dan kesehatan manusia secara genetika membantu pendidikan dan program penyembuhan, Tetapi dapat juga disalahgunakan untuk mendiskriminasi manusia dengan keterbatasan tertentu dan memperuncing permasalahan sosial. Terlebih modifikasi terhadap organisme juga dapat mengarah pada pembuatan senjata biologi,
Pada saat ini para ilmuwan telah menemukan 2 macam struktur nano yaitu :
1.  Nano wires (kawat yg diameternya seukuran 1 nm) di gunakan untuk membuat transistor super kecil pada chips computer.
2. Carbon nanotubes (silinder atom carbon dalam ukuran nano) di mana sekarang lebih populer penggunaanya dibanding nano wires.
Lembaran atom carbon digambarkan berbentuk heksagonal. Jika kita menggulungnya, maka akan menjadi tabung carbon nano (carbon nanotubes). Carbon nanotubes ini memiliki kekuatan yang berbeda-beda, tergantung pola menggulungnya.
Dengan penyusunan atom carbon yang tepat, kita bisa menciptakan carbon nanotubes yang kekuatannya beratus-ratus kali lebih kuat dari baja, akan tetapi 6 kali lebih ringan. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk pembuatan mobil maupun pesawat. Dari segi keamanan semakin meningkat, dan semakin ringan bebannya, maka bahan bakar yang digunakan juga makin hemat.
Hasil nano teknologi yang sudah ada di pasaran :
1. Sunscreen (tabir surya) bahan ini mengandung nanoparticles (partikel nano) of zinc oxide atau titanium oxide. Semakin besar partikel nano dari zinc oxide, maka akan meninggalkan bekas putih di wajah. Akan tetapi dengan ukuran partikel yg kecil tidak akan meninggalkan bekas keputihan.
2. Self-cleaning glass (kaca yg bisa membersihkan sendiri) dengan nano partikel yang memberikan efek photocatalytic dan hydrophilic pada kaca tersebut. Photocatalytic adalah ketika sinar UV menyinari kaca, sinar ini akan memberikan energi bagi nanopartikel untuk break down (melunturkan) molekul organik pada kaca (kotoran). Hydrophilic adalah  ketika air mengenai kaca, maka nanopartikel menyebarkan air d seluruh kaca, sehingga otomatis membersihkan kaca tersebut.
3. Scratch-resistant coatings (lapisan anti gores) dengan penambahan aluminum silicate nanoparticles, maka menjadikan mobil maupun kaca mata menjadi anti gores.
4. Antimicrobial bandages (perban anti bakteri) yaitu perban yang menggunakan nanoparticles of silver. ion perak (Silver) menahan pernafasan sel microba, yang memungkinkan luka cepat sembuh.
5. Tahun 2002, Babolat company, perusahaan pembuat raket tenis, menggunakan nano particle yang membuat  raket ringan tapi lebih kuat dari baja. Perusahaan pembuat bola tenis juga menggunakan nano particle sebagai lapisan untuk mencegah udara keluar dari bola. Jadi bola tenis lebih tahan lama, tidak mudah kempes.
Demikian sekilas tentang nano teknologi yang semakin banyak digunakan dalam banyak bidang di dunia, baik dalam bidang industry maupun kesehatan manusia. Semoga kemajuan teknologi ini dapat dimanfaatkan dengan baik demi kemajuan umat manusia.

Oleh : Augustinus Wahyu W
Artikel diambil dari :
Kompas@com dalam artikel “Nanoteknologi bakal merevolusi dunia IT” oleh Margareta Enge dan diedit oleh Tri Wahono
Nano Teknologi dari Subhan@blogspot.com